Wednesday, September 10, 2008

Spesifikasi Biodiesel

Spesifikasi biodiesel ditentukan oleh Badan Standardisasi Nasional melalui Standar Nasional Indonesia (SNI).

Tabel Standar Nasional Indonesia untuk biodiesel

No

Karakteristik

Satuan

Nilai

Metode Uji

1

Angka Setana


min. 51

ASTM D 613

2

Massa Jenis (400 C)

kg/m3

820 - 860

ASTM D 1298

3

Viskositas kinematik ( 400 C)

mm2/s (cSt)

2.3 - 6.0

ASTM D 445

4

Titik Nyala (Flash Point)

0C

min. 100

ASTM D 93

5

Titik Kabut (Cloud Point)

0C

max. 18

ASTM D 2500

6

Titik Tuang (Pour Point)

0C

max. 18

ASTM D 97

7

Kandungan Air

%-volume

max. 0.05

ASTM D 2709

8

Gliserol Bebas

%-massa

max. 0.02

AOCS Ca 14-56

9

Gliserol Total

%-massa

max. 0.24

AOCS Ca 14-56

10

Total Acik Number (TAN)

mg KOH/gr

max. 0.8

ASTM D 664

11

Soponification Number

mg KOH/gr

-

perhitungan

12

Ester Content

%-massa

min. 96.5

perhitungan


Keterangan spesifikasi biodiesel dapat dilihat dibawah ini :

# Angka setana menunjukkan kemampuan bahan bakar untuk menyala sendiri (auto ignition). Skala untuk angka setana biasanya menggunakan referensi berupa campuran antara normal setana (C16H34) dan alpha metyl napthalena (C10H7CH3) atau dengan heptemethylnonane (C16H34). Normal setana memiliki angka setana 100, alpha metyl napthalena memiliki angka setana 0, dan hepta metylnonane memiliki angka setana 15. Angka setana suatu bahan bakar biasanya didefinisikan sebagai persentase volume dari normal setana dengan campurannya tersebut.

# Massa jenis menunjukkkan perbandingan berat persatuan volume. Karakteristik ini berkaitan dengan nilai kalor dan daya yang dihasilkan oleh mesin diesel per satuan volume bahan bakar.

# Viskositas adalah tahanan yang dimiliki fluida yang dialirkan dalam pipa kapiler terhadap gaya gravitasi. Biasanya dinyatakan dalam waktu yang diperlukan untuk mengalir pada jarak tertentu. Jika viskositas semakin tinggi maka tahanan untuk mengalir semakin tinggi. Karakteristik ini sangat penting karena mempengaruhi kinerja injektor pada mesin diesel.

# Titik nyala atau titik kilat ( flash point ) adalah titik temperatur terendah yang
menyebabkan bahan bakar menyala. Penentuan titik nyala ini berkaitan dengan keamanan dalam penyimpangan dan penanganan bahan bakar.


# Titik kabut atau titik awan (Cloud Point) adalah temperatur saat minyak mulai berkeruh bagaikan berkabut, tidak lagi jernih pada saat didinginkan. Jika temperature diturunkan lebih lanjut akan didapat titik tuang.

# Titik tuang (Pour Point) adalah Temperatur terendah yang menunjukkan mulai terbentuknya kristal parafin yang dapat menyumbat saluran bahan bakar. Titik ini dipengaruhi oleh derajat ketidak jenuhan (angka iodium). Semakin tinggi ketidakjenuhan, titik tuang akan semakin rendah. Titik tuang juga dipengaruhi panjang rantai karbon. Semakin panjang rantai karbon maka semakin tinggi titik tuangnya.

# Kadar air (Water Content) yang nilainya diatas ketentuan akan menyebabkan reaksi yang terjadi pada konversi minyak lemak tidak sempurna (terjadi penyabunan). Bisa juga terjadi pada hidrolisis pada biodiesel sehingga akan meningkatkan bilangan asam, menurunkan PH dan meningkatkan sifat korosif. Pada temperatur rendah, air dapat mendorong terjadinya pemisahan pada biodiesel murni dan dalam proses blending. Sementara itu, sedimen pada biodiesel dapat menyumbat dan merusak mesin.

# Gliserol bebas (Free Gliserol) adalah gliserol yang hadir sebagai molekul gliserol dalam bahan bakar biodiesel. Gliserol bebas ada karena proses pemisahan antara ester dan gliserol yang tidak sempurna.

# Gliserol Total (Total Gliserol) adalah jumlah gliserol bebas dan gliserol terikat. Gliserol terikat (bonded glycerol) adalah gliserol yang dalam bentuk molekul mono, di dan trigliserida.

# Angka Asam Total (Total Acid Number) adalah banyaknya mili gram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam – asam bebas di dalam satu gram contoh biodiesel. Angka asam yang tinggi merupakan indikator biodiesel masih mengandung asam lemak bebas, berarti biodiesel bersifat korosif dan dapat menimbulkan jelaga atau kerak di injektor mesin diesel.

# Angka penyabunan (Saponification Number) adalah banyak mili gram KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram contoh biodiesel.

# Kadar ester (Ester Content) adalah banyak kadar ester dalam persentase pada satu sample.



0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas komentar yang membangun yang telah Anda Berikan.